Lima tahun eksis (setidaknya eksis dalam penilaianku sendiri) di dunia pergoblogan. Jika dibandingkan dengan admin lain yang memiliki blog selama lima tahun mungkin yang didapat lebih dari apa yang ada di blog ini. Mungkin sudah ada yang beralih ke domain  sendiri yang  berbayar.  Atau tetap di blog gratisan, tetapi  dengan tampilan yang wow dan  canggih.

Hahaaaa sedangkan aku, pagerank saja tetap 0. Tapi untunglah jumlah pengunjung tetap memuaskan setiap hari. Aku tetap ada keinginan untuk meningkatkan blog ini dalam tampilan, tapi ada banyak hal yang harus ku lakukan di dunia nyata, sehingga tetkadang rumahku di dunia maya ini tidak terurus. Oleh karena itu, yang gratisan dengan tampilan pas-pasan ini pun ok. Yang terpenting bagiku adalah blog ini menjadi wadahku untuk belajar menulis. Tidak peduli apakah ada yang membacanya ataukah tidak. Kata guru SMAku dulu, Pak Budi, “berbagi gak’kan rugi!”. Ya, aku belajar untuk berbagi melalui blpg ini. Poin penting lainnya ialah membuat supaya blog ini tetap friendly dibuka lewat apa saja, gak ribet, berat dan lelet.

Dalam rangka lima tahun blog ini, aku merenungkan bahwa ada sesuatu yang biasa kupakai dalam blog ini tapi ternyata itu asalnya adalah spontanitas belaka. Ada lima spontanitas itu yang tetap kupakai sampai hari ini, bahkan aku dikenal karena spontanitas itu.
Pertama. 02 nopember. Sebenarnya adalah kebetulan membuat di tanggal ini. Tapi aku bersyukur karena blog ini dibuat pada tanggal ini. Sebab ini adalah tanggal yang memang tetap akan kuingat karena ini adalah pertama kalinya aku merasa kehilangan seseorang yang sangat dekat denganku, yakni kakekku, Alm. Herman Musuk. 02 Nopember 2003, tanggal yang akan selalu kuingat. I love you, akah.
Kedua. Menggunakan alamat lafriofkalteng.wordpress.com pun adalah spontanitas lima tahun lalu. Lafriofkalteng berasal dari tiga kata ini: lafri, of, Kalteng. Lafri adalah singkatan dari namaku, Lia AFRIliani. Of artinya dari dan Kalteng adalah asalku, yakni Kalimantan Tengah. So, itulah makna dari lafriofkalteng. Spontan tapi cukup mewakili diriku.
Ketiga. Menggunakan nama pena Lia Af, bukan tanpa makna. Selain merupakab singkatan dari nama asli, Lia Afriliani, juga adalah panggilan waktu masih SMP dan SMA dulu. Dulu dikelasku, ada dua Lia. Satu Lia Afriliani, satunya lagi Lia Astuti. Untuk membedakan maka dipanggil Lia Af dan Lia As. Penggunaan Af dibelakang kata Lia pun ada sedikit nuansa Dayak. Yah, meski sedikit memaksa. Af (atau sebenarnya Ap) adalah bahasa Lawangan yang artinya “aku”. So, banyak yang bertanya (mungkin sedikit protes) dengan nama akun facebookku, Lia Af’s. Sebenarnya ini hanya untuk menunjukkan inilah diriku, ini milikku. Yah semacam penegasan eksistensi. Its my name, its my blog, its my fb, and its my world.
Keempat. logo blog ini sebenarnya adalah suatu spontanitas juga. Tidak ada niat untuk membuat logo blog ini. Awalnya hanya mengutak-atik coreldraw karena lama tidak mengoperasikannya. Tapi tidak kusangka sampai saat ini, logo ini terus kugunakan. Berbentuk lingkaran dengan gambar peta dunia, kemudian ada huruf L dan tulisan lafriofkalteng.wordpress.com, tidak jelas maknanya. Hanya saja mungkin blog ini ingin mengenalkan apa yang kutulis kepada dunia. Aukhhh akhh gelapp.
Kelima. Spontanitas tetakhir adalah bagaimana tulisan dalam blog ini campur aduk. Beberapa postingan di awal lahirnya blog ini adalah postingan spontanitas. Diposting karena kebelet ingin posting. Sekarang, sedikit mulai berisi dan serius, bukan sekedar spontanitas, ngobrol ngalor ngidul. Meskipun tetap saja ada tulisan yang memang sengaja ditulis tanpa tujuan jelas, hanya sekedar mengucapkan “hai”, dan memperbanyak jumlah postingan.

Sekali kayuh, tiga pulau terlampaui. Inilah yang kudapat dari blog sederhana ini. Pertama, aku memiliki wadah untuk mengembangkan dan menyaluekan hobiku dalam menulis. This blog help me expressed my minds witout limits! Kedua, aku bisa berbagi ilmu dengan banyak oranf. Entah mereka kenal aku atau tidak. Entah mereka copy paste tanpa mencantumkan namaku di kepustakaan atau tidak menautkan link ke blogku. Entah mereka dengan penuh kesadaran mencantumkannya sebagai tanda penghargaan. Entahlah. Ketiga, aku duduk, berdiri, belajar, bekerja dan menjalani kehidupan di sini, entah di Banjarmasin atau di Ampah. Tapi tanpa kusadari, aku selalu berada dimana-mana, entah di Maluku, Jakarta, Sumatera, Hongkong, Malaysia, Amerika, dan lain-lain

Terima kasih untuk spontanitas selama lima tahun ini. Terima kasih atas orang-orang yang menimbulkan minatku untuk memiliki blog. Terima kasih untuk orang-orang yang pernah dan terus mendorongku untuk tetap menulis. Terakhir, terima kasih untuk semua yang telah mengunjungi blog ini dan menyempatkan diri untuk mengintip salah satu bagian dari dunia dan hidupku. Terima kasih!
Selamat atas lima tahun eksistensi-mu di dunia blog, Lia Af anak Ampah. Tetap berbagi, tetap menulis, tetap go-blog. Inilah nilai lebihmu dibandingkan orang lain. Verba volant, schrifta manent.

Tabe!
Banjarmasin, 02 Nopember 2015
Lia Af


Tinggalkan komentar